October 29, 2014

“Iles des Rêves” : Melintasi Pulau-pulau Impian

Minggu, 28 September 2014, di gedung pertunjukkan CCVA Villeurbanne, warga Lyon terkesima oleh alunan musik kolintang yang mengiringi berbagai tarian tradisional Indonesia. Sore itu, para penonton, baik para pelajar Indonesia maupun warga Perancis, diajak untuk berkunjung ke pulau-pulau impian, melintasi nusantara, melalui pementasan “Iles des Rêves”.

“Iles des Rêves” merupakan pentas kebudayaan yang diselenggarakan PPI Lyon bekerja sama dengan Yayasan Bina Kreativitas Anak Bangsa. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian acara misi kebudayaan yang bertajuk “Cultural Journey to Indonesian Islands”. Yayasan Bina Lyon merupakan kota kelima yang disambangi setelah Delft, Eindhoven, Paris, dan Nancy.




Sebelumnya, pada 19 April 2014, PPI Lyon telah mengadakan acara tahunan Soirée Culturelle Indonésienne, dengan sajian utama teater historikal Indonesia. Namun, acara kali ini mengusung konsep yang agak berbeda. Tidak hanya mengenalkan Indonesia, melalui acara “Iles des Rêves”, PPI Lyon mengajak warga Perancis untuk menjelajahi aneka keragaman budaya Indonesia, bersama-sama dengan warga Indonesia yang tinggal di Lyon.


Tari Rancak Bana oleh Sanggar Ananda


Acara dibuka dengan Tari Rancak Bana yang merupakan kombinasi antara tarian Minangkabau dengan seni pencak silat. Grup musik kolintang Kawanua mencuri perhatian dengan memadukan lagu tradisional dengan lagu barat Can’t Take My Eyes Off of You. Sambutan meriah pun kian terasa ketika para penonton memberikan standing applause ketika grup musik HiVi, yang digawangi empat pemuda Indonesia, membawakan lagu legendaris La Vie en Rose dengan harmonisasi yang sangat apik dengan musik kolintang.


Grup musik kolintang Kawanua

Penampilan Sanggar Ananda






Suguhan utama di acara ini adalah tarian tradisional dari Sanggar Ananda Kawula Muda yang dibina oleh Aditya Gumay, grup musik Kolintang Kawanua, serta grup akustik HiVi. Rangkaian pertunjukan dikemas dengan dinamis dan apik, dengan memadukan kolaborasi antara ketiga grup dan juga penampilan setiap grup secara terpisah.

Berbagai seni kebudayaan yang disajikan antara lain Tari Genjring Nusantara yang diiringi kolintang, Tari Gong Enggang dari Kalimantan Timur diiringi kolintang dan lagi Cik-cik Periuk yang dibawakan HiVi. Lagu tradisional dari Sabang hingga Merauke pun juga ditampilkan lewat paduan apik HiVi dengan kolintang yang membawakan lagu Sik-sik Sibatumanikam, Sajojo, Ayo Mama, dan Hujan Gerimis Aje. Tak lupa, sebagai grup music anak muda, HiVi juga tampil membawakan lagu mereka untuk memperkenalkan musik akustik kontemporer yang digandrungi anak muda Indonesia.

Di penutup pagelaran, seluruh penampil berkolaborasi membawakan lagu dan tarian “Inilah Indonesia”, yang memadukan parade baju adat, tarian tradisional, serta lagu kreasi untuk menunjukkan betapa beragam dan berwarnanya budaya Indonesia. Gong acara yang meriah berhasil mengundang decak kagum penonton.


Grup HiVi bersama Grup musik Kolintang Kawanua

Dea dan Ilham dari grup musik HiVi

Ezra dari Grup Musik HiVi

Camille, salah satu pengunjung yang datang, mengungkapkan kekagumannya akan budaya Indonesia. C’est très super, le spectacle! J’aime bien la festivité de la culture Indonésienne, surtout les danses et les tenues traditionnels, ce sont magnifiques“, katanya sambil menambahkan bahwa ia sangat ingin berkunjung ke Indonesia.

Bapak Ashariyadi, wakil Dubes RI yang datang sebagai tamu undangan, juga menyampaikan penghargaannya, khususnya pada PPI Lyon. “Luar biasa sekali komitmen PPI Lyon untuk mengenalkan budaya Indonesia ya, karena kegiatan budaya Indonesia di sini terasa paling hidup dibanding kota-kota lain“.


Foto Sanggar Ananda bersama Bapak Wakil Duta Besar RI dan istri.

Rasanya penilaian Bapak Hari tak berlebihan mengingat dari tahun ke tahun, PPI Lyon telah aktif dan rutin menyelenggarakan acara kebudayaan Indonesia, dan juga turut berpartisipasi di acara resmi kota Lyon untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Bagi PPI Lyon, adalah sebuah kebanggaan untuk membawa sebanyak-banyaknya warga Lyon berkunjung ke pulau-pulai impian, menjelejahi keragaman budaya nusantara.


HiVi bersama beberapa panitia Îles des Rêves 2014





October 16, 2014

Une nouvelle saison, une nouvelle direction!




Sehubungan dengan berakhirnya periode kepengurusan PPI Lyon 2013-2014, Bamus mengadakan pemilihan kepengurusan periode yang baru, yaitu: ketua, wakil (fakultatif), sekretaris, bendahara dan bamus. Untuk itu, diskusi dan presentasi pertanggung jawaban dilaksanakan di markas besar PPI Lyon: 4 Rue Victor Jara 69100 Villeurbanne, pada tanggal 18 Oktober 2014 pada pukul 10 pagi.

Vu que la période du conseil de l'association des étudiants indonésiens (PPI Lyon) de 2013-2014 est bientôt finie, le représentatif de conseil a organisé une élection pour la nouvelle direction de l'association: le président, le vice-président (facultatif), le secrétaire, le trésorier et aussi le représentatif. Pour cela, une réunion s'est déroulé au siège de PPI Lyon: 4 Rue Victor Jara 69100 Villeurbanne, le 18 Octobre 2014 à 10h.

Dari rapat ini, Reyner terpilih sebagai Ketua PPI Lyon 2014/205 dan Btari Kesumanegoro sebagai Bamus PPI Lyon.